Muara Enim Ontvdigitalnews.Com - Meskipun sudah bertahun - tahun berdiri dan beroperasi, serta kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti Tenaga Kesehatan, Admnistrasi dan Tenaga Pembantu lainnya yang terus ditambah, hingga Fasilitas yang terus dipenuhi, tak membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gelumbang mampu menjawab ekspektasi atas eksistensi terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat Dapil 3 (Gelumbang Raya).
Hal inilah yang menjadi salah satu topik utama dalam pembahasan saat pelaksanaan Reses ke-2 anggota DPRD Dapil 3 Muara di Aula kantor camat Gelumbang, kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Jum'at (11/7/2025).
"Kita juga heran, sdm sudah kita tambah, baik tenaga kesehatan maupun tenaga pembantu lainnya. Fasilitas juga setiap tahun terus di tambah, tapi masih sepi peminat. Mungkin ada yang bisa memberi masukan atas permasalahan tersebut," Ungkap wakil ketua DPRD Muara Enim Nino Andrian, S.E., saat pelaksanaan reses.
Menanggapi hal tersebut, salah satu peserta Reses yang juga Kepala Desa Betung, Lius Candra pun memberikan tanggapannya. Menurut Lius, sepinya pasien di RSUD Gelumbang lantaran kurang kompetennya Tenaga Kesehatan (Nakes) yang ada di RSUD tersebut.
Dijelaskannya, dirinya pernah memiliki pengalaman kurang mengenakan terkait layanana kesehatan di RSUD Gelumbang. Dimana, dirinya pernah membawa kerabatnya untuk berobat, tapi para tenaga medis di RSUD Gelumbang tak mampu menangani keluhan dari kerabatnya tersebut dan malah menyuruhnya agar langsung dirujuk ke RS kota Prabumulih.
"Bahkan hanya untuk memasang selang infus saja tidak bisa, malah kami disuruh agar dirujuk ke rumah sakit di kota Prabumulih. Sedangkan di RS Prabumulih tidak ada kendala sama sekali. Jadi wajar saja kalau pasien ragu untuk berobat disana, khususnya saya, mungkin akan berpikir berkali-kali untuk berobat lagi kesana," jelas Lius.
Keluhan dari Lius Candra itupun mendapat respon dari salah satu anggota DPRD Muara Enim Ponira, S.H. Menurut Ponira, mungkin kurang cakapnya para Nakes di RSUD Gelumbanh disebabkan lantaran minimnya aktifitas di RSUD tersebut.
"Mungkin karena selama ini sepi pasien, jadi tenaga medisnya jadi kaku dan kurang pengalaman. Hal ini tentu harus menjadi perhatian, jangan sampai kejadian serupa terjadi kembali," Ujar Ponira.
Atas permasalahan tersebut, para awak media yang tergabung dalam Forum Pewarta Gelumbang Raya (PGR) mencoba menkonfirmasi situasi tersebut kepada Direktur RSUD Gelumbang, pada Selasa (15/7/2025).
Namun sayangnya, saat awak media datang ke RSUD Gelumbang, Direktur RSUD dr. M Agung Wijaksana sedang melaksanakan Dinas Luar. Sementara Bagian Humas maupun pihak yang berkompeten untuk dikonfirmasi media juga sedang tidak ada di RS. "Tidak ada orang pak, Humas juga sedang keluar." ungkap salah satu staff frontliner.
Atas dasar itu, awak media pun mencoba menkonfirmasi Direktur via pesan whatsapp. Dalam keterangannya, dr. M Agung Wijaksana menjelaskan, saat ini pihaknya telah menelusuri kronologi kejadian yang dialami Lius Candra.
Menurutnya, pada prinsipnya nakes yang ditempatkan sudah sesuai dengan kompetensi masing - masing profesi, adapun dalam pelaksanaan dilapangan tentu bisa saja ada kesulitan yang dihadapi sesuai dengan kondisi klinis pasien, misal pasien yang sudah dehidrasi tentu saja untuk pemasangan iv line (infus) akan lebih sulit, dan lain sebagainya.
"Untuk sarana saat ini memang belum selengkap rumah sakit yang ada di prabumulih, tapi alhamdulillah setiap tahun kita selalu mendapatkan pemenuhan sarpras dari pemerintah kabupaten muaraenim secara bertahap, mengingat memang kebutuhan pemenuhan rumah sakit sangat besar." Jelas dr. Agung.
"Namun kami selalu terbuka dengan kritik dan saran, serta kami selalu melakukan evaluasi dan rotasi untuk penyegaran dan penyesuaian dengan kondisi di lapangan." Pungkasnya. (Tim PGR)
Alisaiin