TANAHKARO,-Lapak judi dadu kopyok dan judi tembak ikan yang berada di rest area bukit damai, Jalan Lintas Kaban Jahe - Tiga Binanga, Desa Sari Nembah, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara sangat bebas beroperasi siang malam. Bahkan lokasi yang sangat meresahkan masyarakat sekitar itu, dikabarkan sebagai sarang peredaran narkoba.
Namun aparat penegak hukum (APH) setempat diduga sengaja memelihara lokasi perjudian tersebut, untuk menambah pundi-pundi rupiah milik mereka. Seperti penuturan warga Kecamatan Munte, Kabupaten Karo saat ditemui kru media ini Minggu (11/05) sore tak jauh dari rest area bukit damai.
Dijelaskan warga berinisial M ini, mereka menuding Jajaran Kepolisian mulai dari Polsek Munte, Polres Tanah Karo dan Polda Sumut tidak mungkin tak mengetahui lokasi judi tersebut, namun diduga sengaja dipelihara dan dibesarkan agar menjadi mesin "penghasil pundi-pundi rupiah" bagi petinggi Polsek Munte dan Polres Tanah Karo.
"Mustahil mereka (Polsek Munte dan Polres Tanah Karo) tak mengetahui keberadaan lokasi judi dadu dan judi tembak ikan di rest area bukit damai itu, tapi karena dipelihara dan dibesarkan pasti pihak kepolisian pura-pura tidak tau dan tak pernah merespon keluhan masyarakat Kecamatan Munte ini," ujar M diamini warga lainnya.
Diakui masyarakat ini lagi, jika bisnis perjudian itu bebas beroperasi, karena pihak panitia yang disebut-sebut berinisial Dai alias Ri sudah ada memberikan kontribusinya kepada oknum aparat penegak hukum dan pemerintahan setempat dan besaran angkanya bervariasi tergantung jabatan dan pengaruhnya terhadap lokasi perjudian tersebut.
Sehingga mereka pun mengundang para pecandu judi dadu, tembak ikan dan narkoba meramaikan rest area bukit damai tersebut, agar kejahatan semakin meningkat di daerah tempat tinggal mereka, baik pencurian, perampokan dan kejahatan lainnya.
Agar petinggi Polri khususnya Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK,MH mengetahui kinerja bawahannya, dengan sengaja membiarkan lokasi perjudian dadu dan judi tembak ikan bebas beroperasi di wilayah hukum mereka, sehingga kejahatan seperti pencurian dan perampokan semakin meningkat.
Sementara itu Kapolsek Munte AKP Donal Tambunan SH saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, belum memberikan jawaban hingga saat ini.
Bahkan Kasatreskrim Polres Tanah Karo AKP Ras Maju Tarigan SH ketika dikonfirmasi juga belum memberikan keterangan, sehingga kedua petinggi Kepolisian ini terkesan bungkam dan kompak tidak membalas pesan WhatsApp yang dilayangkan kru media ini.
Sehingga petinggi Polri di wilayah Kabupaten Karo ini diduga memelihara lokasi perjudian dadu dan tembak ikan tersebut, dan sudah selayaknya Polda Sumatera Utara dibawah komando Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK, MH turun tangan agar citra Kepolisian Republik Indonesia khususnya di Kabupaten Karo tetap terjaga sebagai Polri Presisi.
Tim
